03 November 2009

Anggodo Wijojo

Ada Anggodo, Polisi Jaga TVOne


Selasa, 3 November 2009 | 20:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Anggodo Widjojo, adik Anggoro Widjojo, menjadi perhatian publik secara luas ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memperdengarkan rekaman dalam sidang Selasa (3/11) siang.

Dalam rekaman tersebut, Anggodo diduga berperan kuat dalam kriminalisasi KPK yang berujung pada penahanan Wakil Ketua KPK nonaktif, Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah. Bahkan, Anggodo menyebut hendak membunuh Chandra.

Menurut pantauan Kompas.com, saat ini banyak polisi berjaga di Studio TVOne. Anggodo menjadi narasumber dalam acara talkshow di Studio TVOne. Puluhan wartawan tampak menunggu di lobi studio. Saat ini, Bonaran Situmeang, pengacara Anggodo, sedang memberikan keterangan pers.


Anggodo Minta Maaf atas Pencatutan Nama Presiden

Selasa, 3 November 2009 | 21:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Adik buronan Anggoro Widjojo, Anggodo Widjojo, meminta maaf kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena telah menyebut namanya dalam beberapa percakapannya dengan sejumlah orang melalui pesawat telepon.

"Permohonan maaf saya kepada Bapak Presiden. Saya tidak bermaksud mencatut nama Presiden," kata Anggodo Widjojo, Selasa (3/11) di Jakarta. Ia menyampaikan hal tersebut seusai wawancara di TV One mengenai pemutaran rekaman dugaan rekayasa kasus dua pimpinan non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, di persidangan Mahkamah Konstitusi (MK), hari ini.

Selain kepada Presiden, Anggodo juga menyampaikan permintaan maaf kepada Kabareskrim Susno Duadji dan mantan Jamintel Kejaksaan Agung, Wisnu Subroto, karena menyebut nama mereka dalam percakapan rekaman tersebut.

Anggodo menegaskan, dalam rekaman yang diputar di sidang MK tersebut, dia sama sekali tidak melakukan komunikasi dengan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga. "Saya tidak pernah komunikasi dengan Pak Ritonga," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat selama ini telah memberikan hujatan dan makian atas dirinya dan kakaknya, Anggoro, dan itu dirasa sudah cukup. "Kepada rakyat Indonesia, kasihanilah keluarga saya," kata Anggodo.

Meski sudah dihujat atas dugaan merekayasa kasus Bibit dan Chandra, Anggodo sama sekali tidak ingin dibela oleh lembaga penegak hukum. Ia membantah jika apa yang terkuak dari rekaman yang diputar di persidangan MK merupakan upaya merekayasa kasus Bibit dan Chandra.

"Tujuan saya satu, bukannya saya atau keluarga saya ingin menjatuhkan KPK. Kita sebagai pengusaha merasa senang dengan adanya KPK. Kita sebagai pengusaha tentu takut kepada hukum," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar